BENTUK TARI ADARA PURWA KARYA TRI KRISTIANI DAN NININ DESINTA YUSTIKASARI DI KABUPATEN LAMONGAN

Abstract

Tari Adara Purwa, tarian berasal dari Lamongan tercipta tahun 2022 berakar tari penyambutan yang dikembangkan dari tari Lamongan, diantaranya yaitu Tari Kiprah Balun yang memiliki usia paling lama dan menjadi pilihan seniman dalam penciptaan Tari Adara Purwa karna fenomena sosial masyarakat Balun memiliki penari mengamen tiap hari di berbagai desa dan tidak kenal rasa lelah, selalu memiliki semangat tinggi untuk mencari nafkah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk Tari Adara Purwa yang diciptakan Tri Kristiani dan Ninin Desinta Yustikasari. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan kualitatif yang menekankan pada aspek pengamatan terhadap objek penelitian dengan lebih memperhatikan pada substansi objek penelitian yang diamati, dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dokumentasi. Analisis pengumpulan data dilakukan melalui tahap reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Validitas data dengan menggunakan triangulasi sumber, traingulasi teknik, dan triangulasi waktu. Hasil yang didapatkan dalam penelitian ini bahwa diciptakannya karya tari Adara Purwa digunakan pada acara Festival Kesenian Tari Tingkat Provinsi. Ciri khas tari Adara Purwa ini terletak pada gerakan simbol penyambutan tamu (gerak sembahan), penari mengenakan kacamata, gongseng, dan sampur yang menggambarkan karakter tegas, gagah, pantang menyerah namun tetap lembut hingga terkesan tarian feminim. Terbentuknya tarian tersebut merupakan panembah atau ungkapan rasa syukur, kemudian menuju pada ucapan selamat datang kepada para tamu serta ungkapan semangat kegembiraan seorang penari pada gerakan kiprahan yang merupakan visualisasi dari gerakan sigrak, gagah dan tegas.