PERAN EKSISTENSI MUSIK OKLIK SANGGAR LUDRUK ANGLING DARMO SEBAGAI SARANA HIBURAN DI DESA SOBONTORO BALEN BOJONEGORO
DOI:
https://doi.org/10.61787/7jp6nq81Kata Kunci:
Eksistensi, Oklik, Hiburan, PelestarianAbstrak
Abstrak :
Musik Oklik Bojonegoro pertama kali diciptakan pada tahun delapan puluhan oleh Sanggar Ludruk Angling Darmmo yang berada di Desa Sobontoro yang kemudian Musik Oklik rata-rata hanya dikenal di wilayah tersebut. Hal ini membuat masyarakat memiliki pengetahuan yang kurang akan Musik Oklik. Oleh karena itu, penelitian ini berfokus pada deskripsi eksistensi Musik Oklik sebagai sarana hiburan di desa Sobontoro Kabupaten Bojonegoro dan deskripsi pelestarian Musik Oklik terkait dengan eksistensinya. Terkait dengan fokus penelitian ini, maka teori yang digunakan adalah teori eksistensi dari Farhani dan teori Pelestarian Musik dari Chaedar. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif dengan metode pengumpulan data (1) Observasi, (2) Wawancara, (3) Dokumentasi, (4) Studi Pustaka. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa eksistensi musik oklik saat ini bukan murni melainkan dikombinasikan dengan instrumen lain. Namun, penampilannya tetap berada di barisan paling depan saat pertunjukan. kemudian, terkait dengan pelestarian Musik Oklik banyak pihak yang terlibat, antara lain pemerintah, komunitas lokal, seniman, lembaga, pendidikan, peneliti, dan akademisi, serta masyarakat umum yang perlu terus melakukan kolaborasi dan inovasi agar pelestarian Musik Oklik semakin dikenal masyarakat baik di dalam maupun luar Kabupaten Bojonegoro.